Minggu, 27 Desember 2015

Central Java Family Road Trip

Family Road Trip June 2015

Sudah lama menginginkan perjalanan ini, tapi baru kesampaian sekarang. Beberapa tahun menunda karena kondisi anak-anak yang masih kecil, takut mereka bosan atau cranky di mobil kelamaan. Tahun ini akhirnya bisa dilaksanakan.. tepat Jerry berusia 6 tahun (sebulan lagi masuk Sekolah Dasar) dan Jeanie berusia 4 tahun (TKA).

Awalnya rencana perjalanan darat melingkupi  Dieng sampai ke Malang, hiiiih.. setelah ditimbang-timbang, browsing sana sini dan mengingat ini adalah pengalaman pertama road trip buat mama maupun anak-anak, kayanya rencana awal terlalu “OVER”..  Soo.. kita menurunkan standar, sekitar jawa tengah saja dan tidak sampai ke Dieng karena medan ke Dieng lumayan berat.

Persiapan berangkat dan itinerary tidak heboh,, malah cenderung kita tidak menyusun jadwal khusus dan spesifik tentang tempat tempat yang ingin kita datangi. Membuat wishlist iya.. tapi fleksibel saja.. dan kadang bisa dan mau merubah di tengah perjalanan. Pastinya,, perjalanan ini wajib ada having fun, educational dan “agak” nyaman J 

Rencana awal, berangkat sehari setelah ulang tahun Jeanie, tapiii.. ternyata Jeanie malah demam malam setelah merayakan ulang tahunnya. Jadii kita tunda lagi 2 hari, agar fisik Jeanie sehat dan kuat dulu.. gak lucu rasanya kalau di tengah jalan Jeanie sakit, gak bisa menikmati nanti.. Sooo.. hari rabu kita berangkat dari rumah, jam 5.30 wib, kebetulan adalah seminggu  pertama mulai masa puasa umat muslim.. alhasil,, jalanan lumayan bersahabat.. daaaan.. kebetulan lagi, ada tol yang baru saja dibuka, jurusan cikampek palimanan sampai brebes, yang membuat jarak semakin mengecil..

Hal yang menggembirakan berikutnya,, pas mau bayar tol baru yang panjaaaang banget itu.. pas masih gratis, karena masih masa promosi. Iiih.. nyenengin banget yaa… walau gratisnya Cuma rp 87.500, tapiiii Puji Tuhan banget J Hanya 3,5 jam udah sampai Tol Kanci, Cirebon,, lanjut ke brebes hanya sekitar 4,5 jam, dan pemberhentian pertama kami adalah Pekalongan, waktu tempuh hanya 5,5 jam, keren banget kan..  perjalanan di  mobil berasa singkat banget, karena gak ketemu kepadatan kendaraan sepanjang jalan.

pusat sentra batik setono

anak anak sabar nungguin papa mama belanja batik
Di Pekalongan, berhenti  karena penasaran sama pusat sentra batik setono. Tadinya berniat bermalam di kota ini, dan mengunjungi Setono dan IBC (international Batik Center). Tapi ternyata jiwa belanja kurang kuat dan penolakan anak-anak untuk wisata batik, membuat kita beranjak cepat dari Pekalongan ini.  Pusat Sentra Batik Setono punya banyak kios-kios batik yang menarik, tidak ber-AC tapi juga tidak terlalu panas karena atap kios lumayan tinggi dan banyak bukaan/pintu sehingga angin bisa lancar keluar masuk.  Saat itu lumayan sepi, belanja jadi bisa cepat dan leluasa. Kebetulan memang gak banyak yang dibeli, jadi mampir seperlunya saja. Ada 1 toko batik yang punya koleksi yang menarik, nama tokonya Tobal, lumayan mahal untuk ukuran pasar itu, tapi memang motif dan bahannya bagus-bagus.  Eh.. ternyata merk ini punya showroom juga di Grand Indonesia dan Living World. Jadi penasaran pingin bandingin harganya sama di mall.. hehehe…

kampung batik kauman
Wisata Kuliner siang hari agak terhambat, karena banyak tempat makan yang tutup karena bulan puasa. Akhirnya kita makan seketemunya aja, kebetulan saat itu tidak terlalu beruntung, soto yang dipesan tidak terlalu enak. Asal untuk mengganjal perut saja. Lanjut ke Kampung Batik Kauman, karena penasaran aja, pingin liat kampung batik seperti apa.. Lagi-lagi, saat itu tidak terlalu ramai, banyak toko yang tutup. Mampir di 1 toko yang ada di tengah-tengah, tapi ada etalase di jendela, eh, langsung cocok karena tokonya nyaman, yang jual pun ramah dan sangat membantu.  Borong batik deh buat oleh-oleh disini.. batik untuk anaknya unik modelnya dan bagus motifnya. Dasternya juga adem banget dan tidak terlalu mahal.

Selesai belanja, papa ajakin melanjutkan perjalanan ke Semarang, hayoook deh..  berbekal waze application dan GPS, perjalanan lancarr dan gak pakai nyasar-nyasar.  Sampai di semarang udah lumayan sore, hampir jam 6, kita pilih hotel di pusat kota, dapetlah hotel Shantika.. rejeki lagi di bulan puasa ini, hotel-hotel mengeluarkan rate ramadhan, yang lebih murah dari hari-hari biasa/hari libur. Yeay..

Setelah bersih-bersih, kita keluar ke  Simpang Lima, alun-alunnya kota Semarang, wiiiih, udah keren banget sekarang, alun-alunnya bersih, bagian yang ber-keramik, jadi tempat mainan anak-anak seperti arena roller blade, mobil/motor aki, scooter. Bagian berkeramik di lingkar luar, jadi area untuk sepeda tandem / becak/ kereta listrik hias.  Di bagian tengah, lapangan berumput jepang, untuk main bola atau duduk-duduk.  Nongkrong disana juga terasa aman dan nyaman, tidak ada pengamen, tukang jualan keliling, atau preman.  Mama sempat ngobrol sama ibu-ibu yang menyewakan mobil aki, kondisi ini udah berjalan 3 tahunan, dan kawasan itu sudah bebas pemalak, pencopet, dan preman. Memang sih, rasanya  aman nyaman disana. Ada seorang polisi berseragam yang sigap berdiri di tengah jalan dekat bundaran, proaktif menyeberangkan pejalan kaki, dan dia berdiri nyaris 2 jam lamanya.. keren  banget pak polisi ini.
Setelah puas main-main, saatnya cari makanan. Sekarang di sekitar Simpang Lima itu, pedagang kaki lima di lokalisir di beberapa area, di seberang alun-alun, namun aksesnya sangat mudah dijangkau dari alun-alun, dan sangat rapi dan enak dipandang mata. Pedestrian (trotoar) di sekitar alun-alun juga keren.. lebar dan nyaman sekali untuk jalan kaki.. duuuh,, ini rasanya kaya di luar negeri deh… keren banget  Semarang!! Semoga segera diikuti daerah-daerah lain yaa.. Setelah Jeanie capek jalan-jalan (sebenernya yang lain belum capek.. hihi), kita balik ke hotel, eh, ternyata di depan hotel jual wedang ronde, mampir dulu deh nyobain, enaaak, hangat-hangat di malam dingin. Pengantar bobo untuk hari pertama yang menyenangkan.. siap-siap untuk jalan-jalan besok..

Day 2 : bangun tidur, Jerry dan Jeanie langsung minta berenang, nyobain kolam renang di hotel, tapi gak bertahan lama karena kedinginan. Habis renang dan sarapan, kita check out dari hotel, mulai melanglang museum di Semarang. Tujuan pertama adalah Lawang Sewu, ex kantor pusat PT. Kereta Api Indonesia yang alih fungsi jadi museum. Menarik banget bagunannya, sesuai dengan namanya; Lawang: Pintu, Sewu: seribu, bagunan ini memang punya banyak sekali pintu. Sempat bertanya sama tour guidenya, kenapa banyak sekali pintu,, katanya karena jaman dulu belum ada AC, jadi dibuat banyak pintu agar sejuk J oya, ini bangunan zaman belanda menjajah Indonesia, dan masih dirawat betul supaya sama seperti dulu dibangun.

Karena kereta api adalah topik favorit Jerry, dan hari masih pagi, anak-anak semangat betul di sini. Kita masuki semua ruangan yang boleh dimasuki, foto di tempat-tempat menarik, ada miniature kereta api yang bisa dinaiki, foto dan filem dokumenter tentang kereta, bahkan pohon mangga berusia 100 tahun di taman tengah itu juga menarik!  Kebetulan dapat tour guide yang juga asik menjelaskan. Harga tiket masuk Lawang Sewu hanya Rp 10.000/orang, harga jasa pemandu Rp 30.000.

Pemberhentian kedua di Semarang: Kuil Sam Foo Kong, sebuah tempat sembahyang umat Kong Hu Cu. Disini kita lagi-lagi minta jasa guide/pemandu, karena ingin mendengar cerita tentang kuil itu. Kuil ini sangat luas, terawat baik, bangunannya masih seperti baru, catnya juga masih merah terang, patung-patungnya masih bagus dan berwarna cerah.  Ada patung Laksamana Cheng Ho yang cukup besar dan tinggi sekali, terbuat dari tembaga. Untuk yang tidak bersembahyang, jika mau masuk ke tempat sembahyang harus bayar tiket masuk lagi. Selain tempat sembahyang katanya ada beberapa makam awak kapal Laksamana, dan pahatan di dinding tentang perjalanan Laks. Cheng Ho.  Tapi kami memilih untuk tidak masuk, dan hanya menikmati pemandangan dan foto-foto di kawasan depan tempat sembahyang.

Perjalanan di lanjutkan ke kota tua Semarang, banyak bangunan-bangunan jaman dahulu, jalanannya full conblock. Sayang kita tidak menemukan banyak bangunan, hanya 2 gang kecil, dan tidak bisa berhenti karena lalu lintas cukup ramai dan cuaca panas (tengah hari). Setelah foto beberapa kali, kami melanjutkan perjalanan ke Ungaran, wilayah agak tinggi, dan berada di antara Semarang kota dan Ambarawa.

Ada jalan tol menuju Ungaran, waktu tempuh jadi lumayan dekat, hanya di bawah 1 jam saja. Ungaran terkenal dengan Tahu Bakso, jadi ketika melihat toko yang menjual tahu bakso lumayan besar (Ibu Pudji), papa langsung berhenti, supaya bisa mencicipnya.  Kami mampir ke Kampoeng Kopi Banaran untuk makan siang dan minum kopi. Mampir kesini karena baca review di beberapa website/blog. Ternyata biasa aja rasa kopinya.. (lidah masih lebih cocok sama es kopi susu manggar, Belitung J ) Makanannya juga standar rasanya, dan pas kok lagi banyak lalat, makan jadi gak tenang.  Setelah makan, kita sempatkan untuk jalan-jalan ke dalam, dan mencobai beberapa wahana permainan anak-anak di belakang restoran, tapi anak-anak juga cepat bosan.

visualisasi Yesus dibabtis di sungai Yordan
Dari Ungaran, kami melanjutkan perjalanan ke Ambarawa. Di kota ambarawa, kami check in di Griya Wijaya, tempat penginapan kecil, bentuknya kok seperti kios-kios, dengan pintu dan dinding kaca di sisi depan dan belakang – diberi gorden. Tapi penginapan ini cukup bersih, ukurannya pas untuk 2 kasur single dan kamar mandi dalam. Letak penginapan ini dekat sekali dengan Gua Maria Kerep, Ambarawa. Tinggal menyeberang saja..  Menjelang sore, kami main ke Gua Maria dan taman doa. Anak-anak berdoa di Gua, dan foto-foto di taman doanya. Tamannya sangat luas, cantik dengan berbagai tanaman bagus-bagus, udaranya segar dan bersih. Ada Patung Maria raksasa yang sedang di bangun di area toko devosi di sebrang Gua Maria, tapi belum selesai.  Setelah belanja kalung Rosario, kami balik ke penginapan, mandi, dan siap-siap cari jagung bakar ke Bandungan (ambarawa agak ke atas). Tapiii ternyata kami kurang beruntung, karena tidak ketemu si jagung bakar, dan karena anak-anak juga masih merasa kenyang, kami balik hotel dan istirahat.

Day 3: Pagi-pagi (anak-anak bangun jam 6 pagi), setelah mandi pagi,, kami kembali lagi ke Gua Maria Kerep, untuk berdoa dan jalan-jalan lagi. Sarapan nasi goreng di ruang makan penginapan, setelah itu berberes untuk siap-siap check out dan melanjutkan tour de museum.
Musium Kereta Api Ambarawa, deket juga dari Kerep, lagi-lagi kereta api.. ternyata daerah Jawa Tengah ini banyak objek wisata yang berhubungan dengan kereta api. Di museum yang sangat sepi karena masih pagi banget ini, kita bisa melihat banyak sekali lokomotif tua dan kebanyakan kereta api uap. Semua loko dan gerbong boleh dinaiki, dan kita puas foto-foto disini. Sebenarnya ada 2 kereta uap yang masih menarik penumpang, tapi sayangnya kita datang bukan di hari minggu/libur, jadi 2 kereta api itu tidak jalan, hanya jadi pajangan. Museum-nya sendiri kurang menarik, barang pajangannya sedikit, berdebu dan kurang terawat baik.  Tidak ada nama benda / cerita sejarah benda itu.. sayang banget..  Hawanya sejuk, enak buat duduk santai dan foto di rel kereta.

Beranjak dari ambarawa, kami melanjutkan perjalanan ke Kopeng, masuk ke wilayah Salatiga, sebuah kawasan agrowisata di pengunungan.. Sejuuuk lagi walaupun tengah hari. Disini anak-anak dan papa mama naik kuda mengitari kawasan Kopeng, sewa 3 kuda, mama berdua Jeanie. Per orang @rp 100.000,- tapi puas, karena memang jalannya jauuuuh sekali. Di tengah perjalanan, Jeanie protes gak mau duduk berdua mama, akhirnya mama turun dan jalan kaki.. lumayaaaan… pegel dan ngos-ngosan.  Sepanjang perjalanan dengan kuda, kita melewati desa setempat yang mata pencaharian utamanya menanam sayur, khususnya brokoli, selada, strawberry. Brokolinya segar dan cantiiiik sekali disini, kalau gak lagi road trip, mama pasti udah borong buat masak dirumah, hehe.. Turun dari kuda, kami ditawari mbok-mbok yang jualan berbagai sayur dan buah.. akhirnya beli jeruk baby asli kopeng, manisss dan banyak airnya, enak banget. 

Setelah memborong jeruk 1 baskom punya seorang mbok/nenek, kita diserbu mbak2 yang lain, maksa minta dibeli.. akhirnya kita buru-buru balik ke mobil, dan melanjutkan perjalanan ke kota Salatiga, untuk berburu bakpao Luber (info dari tante Chindy-sampai dikirimin foto bakpao berikut alamatnya). Tadinya mau menginap di kota Salatiga, tapi papa kayanya kurang suka karena udah gak ada yang bisa dilihat lagi disana.. Jadi, setelah borong 14 buah bakpao, dan makan siang  dengan menu Garang Asem yang enak, kita lanjut menuju Ketep Pass.

Yaah, ternyata jalan menuju Ketep Pass itu melewati Kopeng, salah jalur kita.. mustinya ke kota salatiga dulu baru ke kopeng, trus Ketep Pass. Tapi udah terlanjur.. ya udah dinikmati aja jalannya. Sampai Ketep Pass sekitar jam 15.00 kurang, agak berkabut, puncak gunung agak kurang jelas terlihat. Ketep Pass ini salah satu gardu pandang (tempat memperhatikan aktivitas gunung merapi, dan bisa melihat beberapa puncak gunung sekaligus –Merbabu dan Sumbing) dan ada museum  vulkanologi juga disini.  Setelah bangunin Jeanie dari bobo siang, kita jalan-jalan di museumnya, yang ternyata baguss.. terang, bersih, menarik, banyak foto-foto gunung Merapi yang indah-indah, dari saat tenang hingga meletusnya. Bahkan ada miniature Merapi di tengah museum. Serunya lagi, ada mini teater yang memutar film tentang gunung merapi,, dan kita bisa nonton.. Jerry nonton, tapi Jeanie boboan karena masih ngantuk dan takut. Tapi filem documenter ini gak serem kok, lumayan bagus. Sayang banget,, berkabut, jadi kita gak bisa menggunakan teleskop yang ada di gardu pandang.. hikss.. tapi udah seneng bisa nyampe di Ketep Pass ini.. Papa yang kuliah di Jogjakarta aja belum pernah kesini..hihi.. pertama kalinya bareng keluarga ke tempat ini.

Jam 16.30 kita udah jalan lagi menuju kota Magelang, malam ini kita menginap disini. Tadinya mau nginap di pusat kota, tapi kok gak seru.. masih kebayang suasana pengunungan dan alam, jadi kita cari-cari hotel agak ke pinggiran, dapetlah hotel Puri Asri, konsepnya resort, pemandangannya sungai dan perbukitan, keren.. Fasilitas anak-anak dan olah raganya sangat lengkap.. dan murah pas kita disana..  Harga 500ribuan, udah dapat tempat menginap yang asiiiiik banget, keren abis. Makan malam yang tadinya mau wisata kuliner, jadi gagal total, Jeanie cranky, mungkin kecapean dan kurang waktu bobo siangnya. Papa jadi senewen, akhirnya cari restoran mana aja yang terdekat sama hotel.  Padahal ada restoran Chinese food yang direkomendasikan banget sama orang-orang yang pernah ke Magelang, hikss.. gak nyobain deh..

Day 4 : Makan pagi di hotel.. enaaak, keren abissss dengan view yang spektakuler,, pilihan menunya juga banyak. Makan sambil ditemenin burung merpati  dan udara sejuk dan suara sungai. Habis makan, anak-anak dan papa nyobain berbagai mainan anak-anak,   berenang (kolamnya banyak dan keren dekorasinya), mama beberes mobil dan barang bawaan. Beberapa hari perjalanan, mobil jadi penuh dan di repacking biar ringkas lagi dan nyaman untuk tidur Jerry dan Jeanie.



gua Maria Sendang Ratu Kenyo
Kita check out sekitar jam 10-an siang, bertolak menuju Wonogiri, rencana mengunjungi Gua Maria Sendang Ratu Kenyo dan keluarga Bapak Bejo Siswanto, tempat mama live-in dulu semasa kuliah.  Ternyata perjalanan melewati kota Jogja, tapi kita cuma numpang lewat saja. Hari ini perjalanan lumayan panjang, anak-anak bisa tidur cukup di mobil. Makan siang dengan menu ayam goreng Mc. Donald beli di kota jogja, disuapin di mobil. Pemandangan sepanjang jalan kebanyakan pohon pinus dan karet, kota yang dilewati kecil-kecil dan sepi, jadi gak berani cari restoran di jalan, takut pada tutup.  Jam 15.00 kurang tiba di Gua Maria, sepi banget dan kok rasanya kurang terawat, jalanan batu banyak yang rusak dan banyak sampah daun kering. Beda banget sama 8 tahun lalu terakhir ke sini.

di kandang sapi dekat rumah bapak Bejo
Setelah berdoa kita tanya sama penjaga Gua Maria, rumah pak Bejo, karena mama rasanya udah agak lupa karena sudah lama gak datang. Akhirnya ketemu, dan keluarga juga semua lengkap ada di rumah.  Senangnya, Jerry dan Jeanie bisa betah di rumah yang masih sangat sederhana ini.. Jerry malah nongkrong di rumah tetangga, asik ngobrol sama mbak-nya pak Sis, di depan kandang sapi. Jeanie asik mondar mandir, sibuk sendiri.
Bapak langsung pergi metik buah kelapa, diikuti papa, jer dan jean, penasaran pingin lihat proses memanjat pohon kelapa J Air kelapanya maniiis dan segar banget. Pak Bejo masih sibuk membuat bata dan genteng, sedangkan ibu  mengurus sawah/kebun. Setelah ngobrol-ngobrol 1,5 jam, kita pamit, karena takut kemalaman di jalan, masih panjang perjalanan ke kota Solo, tempat tujuan menginap malam ini.

Hampir jam 7 malam kita baru tiba di kota Solo, kita menginap di Novotel, badan udah capek banget, selesai mandi, kita udah males keluar lagi, akhirnya pesan pizza room service, ternyata pizzanya enaaaaak bangettt.  Setelah perut kenyang, bobo deh.

Day 5: Bangun tidur, kita jalan-jalan liat fasilitas hotel, ada indoor kids club, anak-anak mampir main sebentar, tapi gak ada yang terlalu menarik disana. Kolam renangnya juga biasa aja.. pemandangan, karena pusat kota, yah yang dilihat jalan dan bangunan.. agak nyesel milih hotel ini, beda banget sama Puri Asri.. cumaa.. di Novotel ini kita dapat family room, 2 bed ukuran queen, jadi tidurnya legaaa dan nyaman.. itu aja sih asiknya. Makanan juga biasa aja.. atau udah mulai bosan yaa sama menu hotel J

Kita check out dari hotel sekitar jam 10 lewat, langsung menuju Kraton Solo, gak jauh dari hotel tempatnya,, tapi mama lupa nama lengkapnya. Kita dipandu oleh pemandu, diceritain berbagai hal, dan banyak sekali barang-barang yang dipamerkan di Kraton, dari perhiasan, keris dan cinderamata dari Negara lain buat Sultan.  Ada bagian yang kita harus copot alas kaki, dan lantainya berasa debuan, hehe.. Kita diajak memasuki berbagai ruangan, tempat rapat keluarga, ruang makan, ruang kerja, dsbnya.. Banyak sekali foto-foto keluarga sultan dari sultan 1 sampai nomor 10, beserta anak, cucu, adik, dll.. Jer dan Jean sih belum terlalu mengerti, dan juga tidak terlalu tertarik sih.. lihat sepintas saja. Tapi disini, Jerry dan Jeanie lagi seneng-senengnya pegang kamera, jadi ada hiburan.. hehe.. mereka foto-fotoin dan seneng difoto.

Keluar dari kraton Solo, bingung mau kemana lagi,, pingin liat pasar klewer, tapi lagi renovasi karena kebakaran. Ditunjukin ke model ITC, males pergi kesana kalau modelnya toko ber-ac. Tapi kalau belum mampir toko batik, kok sayang yaa.. ke Solo gak liat batiknya.. akhirnya mampirlah ke toko batik Jonas. Liat-liat, jarang ada yang cocok, dan harganya mihilll, sekelasnya batik Danar Hadi di Jakarta.. aaah… keluar aja deh.. beli 1 potong sih.. tapi rasanya gak terlalu berkesan..

membatik di taman pintar
Karena bingung mau ngapain lagi di Solo, akhirnya kita lanjut ke kota Jogjaaah.. sudah agak macet di Jogja, mungkin masih banyak aktivitas kampus dan sekolah, jogja ramaaai.  Janjian ketemu Bita yang lagi main di Taman Pintar, kita nyusul kesana. Seru juga di Taman Pintar, ada area Edukasi, museum nasional dan iptek, ada juga gazebo yang menyediakan  kegiatan membatik, menggambar dan mewarnai pot keramik, dan membuat kerajinan keramik. Anak-anak diatas 8 tahun sudah boleh membatik, karena menggunakan alat membatik dan malam (pewarna batik) panas. Tapi Jerry dan Bita udah bisa sendiri, sambil di awasin. Jeanie punya masih dikerjain sama mamanya. Hasil membatik, lalu diwarnai, trus dijemur dan boleh dibawa pulang.

Selesai membatik lanjut dengan masuk ke beberapa museum, ada museum yang isinya tentang sejarah perjuangan Indonesia, ada museum ilmu pengetahuan dan teknologi. Sayangnya kita tidak sempat ke planetarium karena sudah kesorean.. museumnya tutup jam 5 sore. Yaak,, jam 5 kita berangkat dari taman pintar ke hotel grand hyatt yogya, tempat kita bobo malam ini. Setelah mandi sore, istirahat sebentar, kita berangkat makan malam di resto jejamuran,, menunya aneka jamur yang enak-enak,, sayangnya banyak yang pedes, jadi pilihan untuk anak terbatas,, paling hanya bisa sate jamur dan sop jamur.  
Habis makan malam, kita janjian lagi sama bita, tante chindy, oma dan opa bita, kali ini kita jalan jalan di Taman Lampion… keren deh taman lampion ini,, banyak model lampion bagus-bagus,, ada becak, mobil genjot, sepeda tandem, dsbnya yang bisa disewa untuk muterin lapangan. Disini, Bita dengan semangat mengajak Jerry dan Jeanie foto prince and princess.. hehehe.. sayangnya jerry kurang berminat, jadi Jeanie, Bita dan kakak Dila (tetangga oma) yang berfoto.. agak kaget juga.. Jeanie mau pakai baju princess..hehe.. ikutan bita nih.. mau pakai baju megar-megar.  Setelah capek main di taman lampion, saatnya pulang untuk istirahat di hotel.. hari ini seneng.. banyak aktivitas untuk anak-anak.

Day 6: Hari ini rencananya menikmati fasilitas hotel.. renaaaang.. karena di Grand Hyatt ini punya waterpark mini yang oke banget untuk anak-anak.. ada beberapa kolam renang yang ukurannya medium, ada perosotan yang lumayan menantang, beberapa kolam anak-anak yang bagus. Seru deh… renangnya lumayan lama.. kali ini Bita yang nyamperin ke hotel untuk renang bareng.
Jam 12 terpaksa check out dari hotel.. sebelumnya,, menikmati naik delman/andong fasilitas hotel dulu dong… lumayan kelilingnya, keluar area hotel, asik.. mama dan tante chindy juga sempet mengunjungi toko Ghendis di depan hotel grand hyatt.. toko batik yang cukup ok barang-barangnya.. Lanjuuut,, kita menuju rumah emak (mamanya papa) di kota jogja, ketemu sama sepupu sepupu JJ: Vika, Alia dan William. JJ jarang banget ketemu sepupu2 ini, jadi agak lama panasnya… apalagi William, selama kita disana,, ngumpet gak mau keluar.. akhirnya main cuma sama Alia yang  anak tengah, dan udah lumayan jauh beda umurnya sama Jerry. Agak sore kita berangkat dari rumah Emak, menuju Malioboro, membeli emping titipan temannya papa dari Jerman.. tadinya gak rencana ke Malioboro karena gak pingin belanja-belanja, tapi ternyata harus mampir juga demi emping.. belanja lagi deeeh.. hehehe.. belanja makanan doang.

Jam 4 sore kita bertolak dari Jogja,, rencana papa pingin rute balik ke Semarang, nginap lagi semalam di Semarang, trus besoknya kita pulang ke Jakarta. Tapiii… mama masih penasaran sama wonosobo.. jadilah kita ke arah wonosobo lewat Magelang..  Sekitar jam 5, kita sudah masuk Magelang.. tapiii… apa daya.. jalan menuju wonosobo sedang di tutup dan dialihkan.. padahal kita udah lumayan jauh.. pilihan satu-satunya balik arah dan lewat jalur lain. Tapiii… saat itu sudah jam 6 sore, dan kita belum pesan hotel karena gak punya rekomendasi hotel di daerah sana.. setelah menimbang-nimbang kita putuskan menginap di area dekat candi Borobudur.. tapi kurang beruntung lagi.. beberapa hotel yang kita datangi ternyata penuh.. terpaksa kita kembali ke kota magelang dan menginap di hotel Trio, sebrangnya ada sebuah mall cukup besar.  Setelah check in, mandi, kita menyeberang jalan untuk makan malam di mall, lalu balik ke hotel dan istirahat.

Day 7: Untuk akomodasi, hotel Trio cukup nyaman dengan harga yang ramah, tapi sarapan di hotel ini kurang memuaskan.. rotinya berjamur, masakannya kurang variatif dan kurang enak,, jadi,, sarapan hanya sekitar 5 menit, kita siap-siap check out sambil cari sarapan di luar. Niatan untuk mengunjungi wonosobo-dieng terpaksa dibatalkan karena papa sudah kepingin pulang.. Ya sudah,, kita sudahi perjalanan seru kita.. dari Magelang kami memilih rute selatan untuk pulang, agar mendapat pemandangan yang bebeda. Kota-kota yang kami temui lebih kecil dari kota-kota jalur utara, dominasi pemandangan sawah dan pepohonan.

Kami sempat mampir makan siang di restoran Pring Sewu di Banyumas (iklannya terpampang di jalan tiap beberapa meter), ternyata restoran yang lumayan bagus, fasilitasnya sampai meliputi  pertunjukan sulap sederhana oleh pelayannya loh..hehe.. wc-nya juga bersih, makan dan istirahat sejenak jadi nyaman. Selesai makan, lanjut lagi perjalanan.. hari sudah mulai sore ketika memasuki kota tegal. Sempat terkena macet berhenti total selama 1,5 jam dikarenakan jalur jalan buka tutup karena perbaikan jalan, jadi berlaku hanya 1 jalur. Kita udah gelisah, takut kemalaman di jalan, khususnya di jalan yang bukan jalan besar dan bukan di kota.. agak serem papa kalau harus nyetir malam, selain tidak familiar dengan daerahnya, badan sudah mulai capek, otak dan mata sudah turun kapasitasnya. Mama browsing-browsing hotel terdekat, tapi lumayan jauh juga kalau harus balik arah.. akhirnya papa memaksakan untuk lanjut. Mama lupa malam itu kita makan apa, tapi begitu ketemu gerbang tol Palimanan, papa langsung gembira sekali, dan perjalanan langsung lancar menuju Jakarta. Kita tiba di rumah kira-kira pukul 9 malam lebih. Capek, pegal, tapi senaaaang sekali, ketemu rumah lagi, kasur dan bantal guling sendiri.. oya,, papa yang menyetir penuh selama 7 hari, tidak mau digantikan sama sekali.. hebat papa..
papa di resto pring sewu, masih seger setelah seminggu nyetir keliling jawa tengah :)
Perjalanan selama 7 hari ini sangat menyenangkan, lancar dan banyak kenangan indahnya.. Jerry dan Jeanie juga sangat menikmati.. ada beberapa kali Jeanie rewel karena capek dan ngantuk, tapi selain itu dia senang-senang saja. Bahkan beberapa waktu setelah pulang, JJ sering membahas perjalanan ini dan tanya, kapan kita akan jalan-jalan lagi.. semoga segera yaaa J